Pelamun
Tak lebih indah
ketimbang merasa
Awal hadir lekat problema
Samar-samar bersua lirih duka
Berteriak parau, mendekap bahagia
Sang pelamun meringkuk
Berkawan akrab dengan suara
Khidmat berkat lantunan post rock
Transendental....
Melesat nikmat tanya-jawab
tanpa harap
Sang pelamun menerka
Keraguan itu bersarang di kepala
Keyakinan itu bersemedi di hati
sia-sia, jika keduanya tak seirama
Sang pelamun adalah wujud protes
Pada jaman yang semakin tuli
Dimana keserakahan menang akan kebijaksanaan
Keyakinan dibarter demi kekuasaan
Nurani dan logika tak seirama
Memaksa manusia bertindak tega demi suatu cita
Masa ini adalah tanda
Bila ”harga diri” jauh berarti daripada “jati diri”
Komentar
Posting Komentar