Darah dan Daging



Besok kita tak usah berdendang.
tanah kering tak butuh awan hangat nan cerah.
guntur dan jutaan tetes air tuhan.  Yang turun lagi muram.
justru itu yang ia tunggu.
suburlah, setelah berminggu, berwindu dan berabad. keringnya tak membuahkan hasil.

Besok kita tak usah tersenyum atau bercita.
apalagi membuat karangan paling dahsyat sekalipun.
karena kau tahu, layaknya bunga yang dikemas menarik dibalik toko itu.
jauh lebih diharga daripada bunga yang berhamburan diatas nisan.

Besok selalu menipu. berdoalah agar hari ini selamanya. Dan perlu kau ingat, darah dagingmu adalah lawan terbesarmu.


Sudimoro, 15 Desember 2016.
 



Komentar

Postingan Populer