Rana dan Ibunya



Rana,
Lirih suaramu menggelitik gendang telingaku
Duduk sederhana, membungkuk malu
Dalam tepi salah, kau mengalah
Kerlingan kedua mata tak stabil
Berhambur tawa menutup muka.

Orang di depanmu tertawa lama
Orang di sekitarmu terpaku beku
Orang di depanmu melirik arlojinya
Detak jarum arloji tiba-tiba berhenti
Orang itu canggung, bingung pun linglung.
"Ini mesti terbendung" kata orang di depanmu itu

Masalahnya nampak gingsul
Aneh, pun tak biasa. Tapi menarik.
Awas, manusia di sekitarmu tertarik
Mungil pun tengil, kau menjawab,
"Jangan menarik Rana, pun sebaliknya. Rana tak ingin menarik. Sebab, kata Ibu, mestinya saling tarik-menarik"

Terpampang kabur
Skenario menapak mundur lebur
Tertukar alamat digital
Mengintai lewat kaca bening nan nakal
Tersambar sesak isak
Karya-karyamu telah mendesak

Serupa katamu sediakala
Banggamu pada si perupa
Mengeja nama demi nama
Kau terpa sastra berbalut rupa

Pesan singkat menjebol pekat,
"Bung, ke 'bacadulu' tidaaa ?"
Komplit kata tak bakumu
Lucu, ranum juga sederhana
Seperti kasihmu pada ibumu
Sebalik welasnya padamu


-----------------------






Komentar

Postingan Populer